Penulisan



Nama   :Jessica Fitri Damayanti
Kelas   :Penerbitan 1A
NIM    :17310009
Mata Kuliah    : Penulisan 1
Nama Dosen   :Nova Darmanto,S.Sos
PEKA TERHADAP PEMILIHAN PEMIMPIN BARU, ORMAWAPUN BERAKSI
Sehubung dengan masa jabat direktur yang sebentar lagi habis, tak dipungkiri lagi bahwa Politeknik Negeri Media Kreatif membutuhkan Direktur baru untuk menggantikannya pada periode 2017-2021. Semestinya dilingkungan Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta itu sendiri harus sudah banyak terpajangnya poster calon kandidat direktur baru disekitaran kampus ini, tetapi sepertinya ajang pemilihan direktur baru ini terlihat seperti tidak terlalu diminati mahasiswa. Terbukti pada kurang kepekaannya mahasiswa terhadap sosial politik kampusnya ini karena tidak terpengaruh apapun keterlibatan mahasiswa dalam pemilihan direktur atau Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 19 Tahun 2017 Pasal 9, hanya ada dua pihak yang memiliki hak suara dalam pemilihan direktur atau rektor, yaitu senat (65% suara) dan menteri atau tim penilai dari Kemenristekdikti (35% suara), tidak dilibatkannya mahasiswa secara langsung dalam pemilihan direktur jangan lantas membuat proses demokrasi di lingkungan mahasiswa menjadi sepi. Bila suasana panas dalam kompetisi merebut kursi direktur hanya dirasakan oleh para calon dan birokrat kampus saja, bukan berarti isu pemilihan direktur ini hanya dijadikan sebagai kajian internal organisasi saja, yang tidak akan berarti apa-apa bila tidak diforumkan dengan mahasiswa. Jika itu terjadi, maka yang memiliki kepekaan terhadap isu kampus hanya orang-orang itu saja, parahnya lagi, bila hanya dikaji oleh anggota ormawa dalam divisi yang terkait dengan urusan kampus. Kalaupun ada obrolan tentang pemilihan direktur, hanya sebatas desas desus tentang siapa calonnya. Informasi yang didapat pun hanya berasal dari mulut ke mulut. Jadi, jangankan mahasiswa dapat mengenal dan menilai, bagaimana visi dan misi dari calon-calon direktur itu sendiri sedangkan nama-nama calonnya saja tidak tahu. Dampaknya, kehidupan berorganisasi dan berdemokrasi di kampus kreatif ini tak kunjung menunjukkan hasil yang progresif,  terus saja menjadi kampus sepi, yang ramai hanya bila ada acara-acara musik atau kegiatan ukm lainnya.
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan Himpunan Mahasiswa dari setiap program studi tidak boleh diam begitu saja, para pejabat mahasiswa ini seharusnya berperan aktif dalam mengawal jalannya pemilihan direktur. Kalau para calon direktur tidak merasa berkepentingan untuk memperkenalkan diri kepada mahasiswa karena tidak berpengaruh apapun, maka para pejabat mahasiswa yang duduk di tiga organisasi inilah yang berkewajiban untuk mengenalkan calon direktur kepada mahasiswa. Di sinilah organisasi mahasiswa (ormawa) seperti MPM, BEM, dan HIMA harus mampu menjembatani mahasiswa dengan manajemen kampus. Bukan saja mengenalkan para calon kepada mahasiswa, tetapi juga mampu menangkap apa saja keresahan dan harapan untuk Polimedia yang lebih baik dari segenap mahasiswa Polimedia untuk disampaikan kepada calon-calon direktur. Maka, jika mau lebih revolusioner lagi oramawa akan mengundang para calon direktur untuk menyampaikan visi-misinya di hadapan mahasiswadalam bentuk talkshow dengan begitu, mahasiswa dapat mengenal dan menilai visi-misi calon direktur atau bahkan menyampaikan aspirasinya kepada para calon direktur. Meskipun di kampus kita ini sepertinya belum menjadi tradisi, tetapi setidaknya ini bagian dari pendidikan politik yang dapat diterapkan kepada mahasiswa.
Sebelum Talkshow bersama calon direktur Polimedia 2017-2021 ini dilaksanakan, Rapat Senat Terbuka akan dilaksanakan terlebih dahulu pada 14 November 2017 yang bertujuan menyeleksi 5 Bakal Calon Direktur Polimedia (2017-2021) yaitu 1)Bapak.Sarmada, 2)Bapak.Mukhyidin Djaiz, 3)Bapak.Abdul Muin, 4)Bapak.Purnomo Ananto, 5)Bapak Nurwahidin dari kelima bakal calon direktur diatas akhirnya terpilih 3 calon direktur Polimedia yang dilakukan melalui Voting Tertutup oleh Senat Polimedia, ketiganya yaitu:1)Bpk.Purnomo,2)Bpk.Sarmada, 3)Bpk.Nurwahidin, lalu disusuli aksi para tiga organisasi dengan mengadakan Talkshow Bersama Calon Direktur Polimedia pada 28 November 2017 yang bertemakan “Polimedia Butuh Nakhoda Baru” dan bertujuan agar setiap mahasiswa Polimeida mengetahui calon pemimpinnya nanti karena akademik, kemahasiswaan, keuangan kampus dan lain-lainnya itu sangat mencangkup pada direktur yang akan menjabat nantinya dan menandakan bahwa Polimedia semakin dekat dengan Sang Pemimpinnya. Tidak segan-segan mahasiswa Polimedia pun banyak yang menanyakan atau keresahan visi dan misi lima tahun menjabat sebagai direktur nantinya dari 3 calon kandidat direktur tersebut, bagaimana caranya membangun Polimedia agar menjadi lebih dikenal masyarakat, maupun beraspirasi untuk Polimedia yang lebih baik. Website kampus, akun media sosial ormawa, hingga lembaga pers mahasiswa mulai ramai dengan berita mengenai calon talkshow tersebut, dan pastinya berita ini sangat berguna bagi tiga organisasi ini. Tak kalah dengan poster-poster yang sudah didesain sekreatif mungkin ditempeli daerah sekitar kampus pun kian membanyak dan persaingan memperebutkan kursi jabatan direktur baru ini semakin ketat.
Sesuai peraturan Senat Politeknik Negeri Media Kreatif No.1234/PL.27.17/Senat/2017 pasal 14 ayat 5tentang Pemilihan Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif Periode 2017-2021. Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi mempunyai hak 9 suara atau 35 % dari total suara, dan sisanya 65% hak suara dimiliki oleh senat. Pada Jum’at 21 Desember 2017 di Wisma Polimedia telah dilaksanakannya vote terakhir, pemilihan yang dihadiri oleh 17 anggota senat dan 9 wakil dari Kemenristekdikti memberikan hasil akhir 15 suara kepada Dr.Purnomo Ananto,M.M., 9 suara untuk Dr. Muhammad Nurwahidin M.Ag.,M.Si., dan 2 suara untuk Sarmada,S.Sos.,M.Si.
Jadi hasil vote itu, terpilihlah Dr.Purnomo Ananto,M.M yang berlatang belakang  doktor dibidang Pendidikan Kewarganegaraan (Civics Education) lulusan Universitas Pendidikan Indonesia, sebagai direktur baru Politeknik Negeri Media Kreatif periode 2017-2021. Sebeumnya beliau sempat menjadi wakil direktur Polimedia lalu menjadi dosen pada program studi penerbitan Polimedia Jakarta dan sekaligus sebagai koordinator dosen mata kuliah pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, selain itu beliau penulis aktif menulis artikel tentang pendidikan karakter dan industri kreatif yang telah diterbitkan, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun Internasional. Beliau cukup banyak menulis tentang soft skills (Pendidikan Kecakapan Hidup) suatu ilmu yang diperoleh beliau dari berbagai negara, baik di Asia, Australia, maupun Eropa selama beliau aktif membantu UNICEF dalam pengembangan sumber daya manusia khususnya guru-guru di seluruh Indonesia. Kiprahnya di dunia pendidikan diawali dengan aktif melakukan penelitian di bidang pengembangan kualitas sumber daya manusia, karena prestasi beliau yang menonjol, selanjutnya ditempatkan sebagai pejabat struktural di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama kurang lebih 20 tahun sebelum akhirnya diminta oleh Kemedikbud untuk merevitalisasi Pusat Grafika Indonesia (Pusgrafin) menjadi Politeknik Negeri Media Kreatif pada tahun 20008. Dan saat ini beliau terpilih menjadi direktur pada periode 2017-2021 semoga beliau bisa amanah dan menjalankan visi dan misinya dengan baik, jujur, dan bertanggung jawab. Minat lain yang ditekuni saat ini adalah menekuni dunia pendidikan dengan aktif sebgai pengurus Yayasan Pendidikan Labs School Kaizen di Kab. Bogor yang menaungi SD, SMP, dan SMA. Moto hidupnya adalah bekerja keras dan konsisten terhadap sesuatu yang ditekuninya, “Menunda Pekerjaan Hanya Menambah Beban” itulah prinsip hidupnya. Cukup baik latar belakang beliau dan cukup aktif pula beliau dalam dunia pendidikan pasti tidak akan diragukan pula pada dosen-dosen lain karena terpilihnya beliau sebagai direktur periode 2017-2021 dan banyak pula ia diminta para dosen untuk mengajukan diri menjadi calon direktur dan hasilnya pun terbukti bahwa beliau layak terpilih.
Harapan segenap mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif yaitu semoga di masa jabat beliau pada periode 2017-2021 tidak mengecewakan agar semua keresahan mahasiswa tidak terulang, membawa perubahan yang lebih baik, Polimedia lebih dikenal pada masyarakat luas lokal maupun luar negeri, dapat meningkatkan Polimedia menjadi lebih dekat pada industri kreatif, dan membangun jiwa kekreatifitasan pada mahasiswa, dan dapat menciptakan lulusan Polimedia untuk siap menjadi wirausaha.
TEMA:
Pergantian Direktur Baru
TUJUAN PENULIS:
Memenuhi tugas sebelum Ujian Akhir Semester I, dan supaya tulisan ini dapat menginspirasi pembaca.
TUJUAN PENULISAN :
Memberikan informasi kepada pembaca mengenai uforia mahasiswa pada pemilihan calon direktur baru Politeknik Negeri Media Kreatif, serta memberikan saran dan masukan untuk tata cara pemilihan yang lebih baik dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Instagram Bem PoliMedia Jakarta
Buku Pendidikan Kewarganegaraan

Komentar